TERIMA KASI ANDA TELAH BERKUNJUNG KE BLOG KU YANG INDAH DAN PERMAI INI HEHEHEHEHEHE KAPAN-KAPAN MAPIR LAGI YA..??? TUHAN MENCIPTAKAN DUA MATA DAN SATU MULUT, MENGISYARATKAN KEPADA KITA UNTUK LEBIH BANYAK MELIHAT DARIPADA BERBICARA

Minggu, 12 April 2009

materi kelas sebelas

GAMBAR KONSTRUKSI

A. Apa Itu Gambar Konstruksi?

Gambar konstruksi adalah gambar yang dibuat dengan mengikuti aturan-aturan tertentu secara objektif. Aturan tersebut antara lain ukuran, skala, bayangan, dan pertimbangan lainnya. Ada pula yang menyebut gambar konstruksi sebagai gambar perspektif, gambar berstruktur, atau juga gambar yang terukur. Gambar konstruksi ada yang terukur secara matematis (gambar teknik) atau yang terukur secara logika (perspektif dengan titik ukur jauh di luar bidang gambar dan kerap disebut gambar ilusi).

gambar konstruksi pesawat terbang

yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci

Konstruksi bangunan dengan proporsi tepat

Gambar konstruksi lahir dari upaya manusia untuk mengatasi ilusi mata dalam memandang garis, ruang, atau bentuk tertentu. Untuk mengurangi kesalahan dalam menggambar kemudian didekati dengan gambar proyeksi. Sedang efek ilutif mata tetap dipertahankan melalui gambar perspektif dengan berbagai jenis titik hilang; baik satu titik hilang, dua titik hilang, tiga titik hilang, atau titik hilang semu (di luar bidang gambar). Demikian pula dengan penggunaan warna, untuk benda-benda yang dekat dengan mata pengamat cenderung diberi warna merah atau kuning, untuk benda yang menjauh diberi warna biru atau putih.

Menggambar secara perspektif telah berkembang sejak zaman Renaisans yang dipelopori oleh Paolo Ucello (1397-1475), meskipun kesadaran perspektifis sederhana sebenarnya telah ada sejak abad ke-4 SM. Kemudian, seorang pelukis dan ahli matematika bernama Piero Degli Franceschi (1420-1492) menulis buku tentang teori-teori perspektif. Pada zaman ini gambar konstruksi perspektif menjadi populer terutama setelah Albert Durer dan Leonardo da Vinci menerapkan pada karya seninya.

Seorang ahli mesin yang juga arsitek, Gerard Desargues (1593-1662), mulai mengembangkan teori proyeksi yang menjadi landasan untuk menggambar perspektif secara terukur. Teori gambar perspektif kemudian disempurnakan oleh Taylor pada tahun 1715 sebagaimana yang kita kenal sekarang.

Teori gambar proyeksi di abad ke-20, secara garis besar terbagi atas dua kelompok besar, yaitu proyeksi cara Eropa dan proyeksi cara Amerika. Proyeksi cara Eropa beranggapan bahwa benda yang akan kita gambar seolah berada di dalam sebuah 'kubus', sedangkan proyeksi Amerika beranggapan bahwa diri kita seolah-olah berada di luar 'kubus'

B. Gambar Proyeksi

Proyeksi ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar suatu objek dengan skala yang tepat, sedangkan ukuran yang dicantumkan adalah ukuran nyata/sebenarnya. Proyeksi ortogonal kerap disebut sebagai gambar proyeksi saja, bahkan ada yang menyebutnya sebagai gambar tampak.

Ada tiga jenis gambar proyeksi yang kerap dipergunakan.

a. Proyeksi dengan standar Eropa

Proyeksi dengan standar Eropa kerap disebut proyeksi Eropa yang prinsipnya adalah meng­gambar objek gambar dari sisi penglihatan (tampak) yang terdekat dengan pengamat.

Gambar bukaan proyeksi Eropa

b. Proyeksi dengan standar Amerika

Proyeksi dengan standar Amerika kerap disebut sebagai proyeksi Amerika yang prinsipnya adalah menggambar objek gambar dari sisi penglihatan (tampak) yang terjauh.

Gambar bukaan proyeksi Amerika

c. Proyeksi dengan standar kombinasi Eropa dan Amerika

Proyeksi dengan standar Eropa-Amerika kerap disebut sebagai proyeksi kombinasi yang prinsipnya adalah menggambar objek gambar berdasarkan kemudahan/efektifitas komunikasi (mudah dimengerti oleh pengamat) dengan mengkombinasikan kedua standar proyeksi tersebut.

Proyeksi Pararel

proyeksi paralel adalah proyeksi yang memiki kesan prespektifis dan kedalaman ruang meskipun bentuknya terlihat janggal. Meskipun demikian, gambar semacam ini diperlukan untuk memberi ilustrasi pada buku-buku teknik, pertimbangan struktural, dan diagram-diagram teknik.

a. Proyeksi Miring

Proyeksi miring adalah cara menggambar bentuk berskala dengan dua bidang diproyeksikan secara miring. Sudut kemiringan terhadap bidang sumbu dibuat 45 derajat. Proyeksi miring kerap disebut sebagai perspektif kavaleri dan bidang belakangnya tetap kelihatan melebar.

Proyeksi miring

b. Proyeksi Planometri

Proyeksi planometri adalah menggambar bentuk berskala dengan sudut bebas dan tinggi benda diproyeksikan secara vertikal. Perbandingan tinggi, lebar, dan kedalaman secara konstan berbanding 1:1:1 atau 1:2:2. Proyeksi planometri kerap disebut sebagai perspektif meliter.

Proyeksi planometri

c. Proyeksi Detail

Proyeksi detail adalah gambar penunjang untuk memperlihatkan bentuk-bentuk detail sebuah komponen sehingga maksud penggambar menjadi jelas. Guna proyeksi detail adalah untuk mem­perlihatkan bagaimana sebuah benda dirakit dan agar terlihat jelas perpindahan dan hubungan antara komponennya.

.

Proyeksi Aksonometri

Aksonometri adalah sebutan umum bagi gambar tampak yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam menggambarkannya, garis-garis proyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi.

a. Proyeksi isometri

Proyeksi isometri adalah satu bentuk proyeksi yang menggambarkan­nya didatarkan, sehingga sudut-sudut sisi bujur sangkar dengan garis lurus membentuk sudut 120 dan 60 derajat. Ukuran tinggi, lebar,

dan kedalaman tetap berbanding 1:1:1. (Secara perseptual '' gambar terlihat janggal.)

Proyeksi Isometri

b. Proyeksi dimetri

Proyeksi dimetri adalah bentuk proyeksi isometri yang telah dimodifikasi dengan ukuran panjang, lebar, dan kedalaman seolah-olah memiliki kesan (gambar tidak janggal secara perseptual) dan biasanya dengan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. Gambar dimetri ini memiliki dua jenis ukuran rusuk dan dua jenis sudut yang berbeda.

Sudut-sudut pada proyeksi dimetri

c. Trimetri

Proyeksi trimetri adalah bentuk proyeksi isometri yang telah dimodifikasi dengan ukuran tinggi, lebar, dan kedalaman disesuaikan agar gambar tidak janggal secara perseptual. Dan biasanya dengan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. Gambar dimetri ini memiliki tiga jenis ukuran

Sudut pada gambar trimetri

C. Gambar Perspektif

Gambar perspektif adalah gambar benda atau ruang berkesan tiga dimensi. Gambar perspektif dibangun oleh tiga unsur utama, yaitu panjang, lebar, dan kedalaman (volume). Untuk hal-hal khusus agar tampak lebih hidup, gambar perspektif dapat dilengkapi dengan bayangan, warna, dan tekstur permukaan benda.

Manfaat menguasai teknik menggambar perspektif adalah agar benda yang digambar dapat dengan mudah dipahami orang lain, serta dapat menciptakan kesan yang mendalam terhadap gambar itu. Sebagai contoh, sebuah bangunan akan lebih hidup dan berkesan jika digambar secara perspektif dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Gambar perspektif merupakan gambar yang mengasumsikan mata penggambar bertemu dalam satu titik, meskipun garis itu sebenarnya sejajar. Seperti halnya rel kereta api yang sejajar, karena 'kesalahan' mata manusia rel itu terlihat seolah-olah bertemu di satu titik. Meskipun demikian, gambar perspektif bukanlah sekadar menjadi gambar foto. Salah satu guna kemahiran menggambar perspektif adalah untuk mengkomunikasikan ide-ide desain yang digagas dari proses berpikir kreatif.

Jalan dan bangunan tampak menyempit karna pengaruh perspektif

Bagian depan mobil tampak mengecil karena

pengaruh oleh perspektif

Perspektif dengan satu titik hilang

Perspektif dengan satu titik hilang adalah titik pandang pengamat (TP) dalam menggambar, melihat objek gam­bar dengan asumsi objek tersebut ada pada satu bidang qambar dan bidang dasar.

Perspektif dengan Satu titik hilang seperti halnya jalan kereta api yang bertemu pada satu titik hilang, maka untuk semua benda atau bangunan pun dapat diasumsikan dapat dibuat perspektif dengan satu titik hilang.

Cirinya adalah seolah-olah, mata penggambar ada di depan benda secara tegak lurus, kemudian garis-garis benda tersebut terfokus ke satu titik tertentu, baik di dalam atau di luar bidang gambar.

Gambar perspektif dengan satu titik hilang

Contoh penerrapan perspektif satu titik hilang pada sebuah jembatan

Perspektif dengan dua titik hilang

Jika penggambar berdiri tegak lurus pada salah satu sudut objek atau benda, seolah-olah semua objek gambar itu terfokus pada dua titik di sebelah kanan dan kiri. Maka, gambar tersebut disebut memiliki perspektif dengan dua titik hilang.

Gambar perspektif dengan dua titik hilang

Perspektif dengan tiga titik hilang

Jika penggambar berdiri lebih tinggi atau lebih rendah daripada objek gambar, dan semua objek gambar tersebut terfokus pada tiga titik di sebelah kiri, kanan, dan bawah atau atas, maka gambar tersebut disebut memiliki perspektif

dengan tiga titik hilang.

Penggambaran perspektif dengan tiga titik hilang, seolah objek yang kita gambar terlihat dari atas.

Gambar perspektif dengan tiga titik hilang

D. Perspektif Bebas

Bagi para ahli gambar yang mahir, titik hilang sebagai unsur bantu dapat pula diasumsikan di luar bidang gambar. Dengan demikian, gambar yang dibuat dapat terlihat dengan jelas tanpa kehilangan unsur perspektifnya.

Sebuah objek dapat pula digambar seolah-olah 'berkesan' perspektif atau isometris. Titik ukur yang menjadi rujukan dikhayalkan jauh di luar bidang gambar atau merupakan titik ukur semu. Objek digambar berdasar intuisi penggambar yang telah mahir membangun persepsi ruang perspektif.

E. Konstruksi Bayangan

Agar tampak lebih hidup, bayangan yang menyertai objek akibat jatuhnya sinar amatlah penting. Bentuk dan arah bayangan ditentukan oleh bentuk objek dan arah sinar yang jatuh pada objek tersebut. Bayangan dapat dibuat secara terukur sesuai dengan kaidah-kaidah perspektif ataupun dapat dibuat kesan adanya berbayang.

Sinar dari Atas

Jika sumber sinar terletak di atas atau serong atas, bayang-bayang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Beberapa teknik pengukuran arah sinar dan jatuhnya bayangan pada objek gambar.

Sinar dari atas menyerong

Jika posisi sinar bersumber dari samping, atau serong-atas dan menyamping, maka bayang ­bayang dapat digambar tanpa titik ukur seperti di bawah ini.

Bayangan benda geometris digambar tanpa titik ukur. Terlihat, semakin dekat sumber sinar dengan garis horison, bayang-bayangan semakin memanjang.

F. Gambar Teknik

Gambar teknik kerap disebut sebagai gambar kerja atau gambar produksi yang tujuannya untuk menerjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur yang dapat dipahami oleh pelaksana, bagian produksi, atau disiplin lain yang akan menghitung kekuatan, biaya, penggunaan material, dan sebagainya. Standar gambar yang diacu dapat dipilih berdasar kesepakatan atau ditentukan oleh pihak perusahaan. Umumnya menggunakan standar Eropa, Amerika, atau standar digital (CAD).

Gambar tampak adalah gambar yang dikembangkan dari proyeksi Eropa atau Amerika. Gambar ini menunjukkan berbagai posisi objek gambar baik tampak samping kanan-kiri, tampak atas, tampak belakang, tampak depan, dan tampak bawah secara terukur berskala.

Gambar teknik atau gambar kerja, umumnya mengacu kepada sis­tem proyeksi Amerika, Eropa, atau kombinasi keduanya. Seperti pada gambar objek di atas, objek diproyeksikan di atas kertas gam­bar dalam berbagai posisi.

Gambar potongan

Gambar potongan adalah gambar tampak terpotong yang memperlihatkan bagian dalam objek yang terpotong dan komponen-komponennya. Memotong gambar dapat dilakukan di tempat-tempat yang diperlukan pemahaman bagian dalamnya. Pemotongan gambar dapat lebih dari satu potongan pada satu objek gambar, tergantung pada keperluan dan kejelasan yang dikehendaki. Untuk keperluan tertentu, gambar potongan dapat diberi nomor komponen dan diberi keterangan

Gambar denah

Gambar denah adalah gambar layout sebuah bangunan atau ruang dilihat dari atas. Seolah-olah­ pengamat sedang terbang melihat bagian dalam sebuah rumah. Gambar denah amat diperlukan oleh seorang arsitek, perancang kendaraan, atau seorang perancang interior.

Gambar bukaan

Gambar bukaan kerap disebut sebagai gambar ungkah, yaitu gambar perspektif atau isometri yang diurai menjadi beberapa bagian sesuai dengan peletakkannya, sehingga pengamat akan mendapat gambaran di mana letak komponen perkomponen serta bayangan bentuk dan cara mengintegrasikannya.

Gambar Tembus

Gambar tembus adalah gambar tampak, perspektif, atau isometri yang sekaligus memperlihatkan bagian dalam dari benda tersebut, seolah-olah mata kita tembus dinding. Gambar tembus dipergunakan sebagai gambar peleng­kap jika benar-benar diperlukan. Ter­utama, untuk memberi gambaran kepada bagian yang merakit semua komponen menjadi sebuah produk dan juga sebagai wahana untuk meng­evaluasi peletakan komponen dan ukuran penempatanya.

Gambar struktur

Gambar struktur adalah gambar rangka yang menopang dan mengikat sebuah objek desain. Gambar struktur dapat berpengertian gambar tautan konstruksi yang bertujuan memperkuat struktur tersebut berdiri atau menyatu antara satu dengan lainnya. Gambar struktur umumnya dipakai untuk menunjukkan rangka sebuah bangunan, jembatan, mobil, pesawat, kapal, atau benda-benda lainnya yang memiliki struktur penguat.

Gambar Komponen (component Drawing)

Gambar komponen dapat diartikan sebagai gambar bagian terkecil yang terdapat pada objek desain, baik komponen elektronik, mekanik, perkabelan, sekrup, baut, sistem sambungan, bagian-bagian kecil sebuah desain, hing­ga, pertombolan yang dipergunakan.

Gambar komponen dalam pengertian lain dapat pula ber­arti gambar bagian sebuah objek desain sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari bentuk keseluruhan. Seperti halnya, gam­bar kaki kursi adalah komponen dari se­buah gambar kursi.

Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis pada gambar teknik atau gambar kerja, umumnya dicantumkan Dalam gambar potongan (section drawing). Spesifikasi teknis berisi antara lain, jenis material, ukuran, komponen standar, standar pengerjaan, jumlah yang dibuat, dan lain-lain.

Contoh gambar kerja sebuah keran pengatur putaran air yang mencantumkan spesifikasi teknis.

G. Rendering

Rendering adalah teknik menggambar sketsa gagasan desain. Rendering dapat berwarna, dapat pula hitam putih. Teknik pengerjaannya bisa dilakukan dengan berbagai teknik, baik teknik cat semprot (air brush), soft pas-ik tel, spidol, pensil warna, maupun teknik cat poster.

Rendering dapat dibuat di atas kertas putih, kertas berwarna, kertas hitam, maupun bahan lainnya yang dapat mendukung citra gambar tampak seolah "hidup". Kini proses rendering dapat pula di­lakukan melalui media komputer grafik dengan tingkat kualitas mendekati, bahkan lebih realistis dibandingkan diatas kertas biasa.

Di samping rendering, kita juga mengenal gambar presentasi. Yaitu, gambar yang dibuat untuk mendukung komunikasi dan informasi sebuah karya desain kepada pihak ketiga atau pemilik modal. Gambar presentasi umumnya merupakan komposisi berbagai jenis gambar, baik gambar rendering, gambar perspektif, gambar kerja, dan keterangan-keterangan yang berisi konsep desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar