KERAGAMAN KARYA SENI RUPA MURNI
A. KLASIFIKASI CORAK DAN FUNGI SENI RUPA
Setiap karya seni, apapun, bentuknya maupun bahan pembuatannya, memiliki tema dan beragam symbol atau lambang yang merupakan cermin dari diri dan lingkungan. Alam pikiran, agama, kepecayaan, lingkungan hidup dan adat istiadat turut mempengaruhi terciptanya symbol yang pemaknaannya dapat dipahami bersama. Dalam perwujudannya, makna simbolik dapat hadir secara tegas sehingga mudah dipahami atau bisa juga tersamar sehingga perlu dikaji secara mendalam ada pula yang hanya dapat dipahami oleh suku atau etnis tertentu.
1. SENI HIAS NUSANTARA
Salah satu akar tradisi bangsa Indonesia adalah motif hias atau ornament, hal ini dipengaruhi kepercayaan akan ketakutan pada bidang atau ruang yang dibiarkan kosong karena akan diisi oleh kekuatan jahat (horror vacui) kepercayaan tersebut masih dimiliki oleh sebagian masyarakat kita seperti di Bali, Toraja dan Kalimantan, sehingga hamper semua karya seni yang dibuat diisi motif hias yang penuh.
Terwujudnya sebuah motif hias dipengarhi juga oleh karakter media dan tekhnik yang dipakai, misalnya tekhnnik menganyam serat tumbuhan cenderung melahirkan motif hias geometris atau ilmu ukur. Arah serat yang berjalin melintang, membujur dan miring serta perberbedaan warna dapat membentuk. Motif hias ada yang disederhanakan (deformasi) dan ada pula yang digayakan (stilasi)
Tekhnik penerapan motif hias dilakukan dengan tekhnik seperti dilukis atau digambar, ditoreh, dipahat, di temple, dan sebagainya, bahannya bisa berupa permukaan kulit manusia (tatto), permukaan kayu, batu, hingga logam, semuanya bertujuan untuk menghias dan memperindah.
Berdasarkan kajian pada artefak yang mengandung motif hias, seperti moko, nekara atau candrasa, seni hias nusantara memiliki dasar pembentukan sbb :
a. Seni Hias Corak Monumental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar